Pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor
2, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat
unggul di TPS 17 Petamburan. Seperti diketahui, TPS tersebut lokasi pimpinan
Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab nyoblos.
Namun, keunggulan Ahok-Djarot tersebut tak lantas langsung diakui. Pihak petugas KPPS dan saksi meyakini total suara tidak sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Pantauan merdeka.com di lokasi, Rabu (15/2), petugas KPPS dan saksi kemudian menghitung ulang suara di TPS tersebut. Penghitungan dilakukan sebanyak empat kali. Setelah dinilai cocok jumlah suara petugas terlihat akan menulis ulang.
Akan tetapi, seorang pria berjenggot mengenakan peci putih dan kaos hitam celana putih memanggil Ketua KPPS Ali. Pria tersebut menilai masih belum cocok penghitungannya dengan catatan yang dia miliki.
Namun, keunggulan Ahok-Djarot tersebut tak lantas langsung diakui. Pihak petugas KPPS dan saksi meyakini total suara tidak sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Pantauan merdeka.com di lokasi, Rabu (15/2), petugas KPPS dan saksi kemudian menghitung ulang suara di TPS tersebut. Penghitungan dilakukan sebanyak empat kali. Setelah dinilai cocok jumlah suara petugas terlihat akan menulis ulang.
Akan tetapi, seorang pria berjenggot mengenakan peci putih dan kaos hitam celana putih memanggil Ketua KPPS Ali. Pria tersebut menilai masih belum cocok penghitungannya dengan catatan yang dia miliki.
"Ini udah dihitung Aki," kata Ali.
Berdasarkan kesepakatan surat
suara kembali dihitung ulang. Berati lima kali penghitungan surat suara di TPS
tersebut. Hasilnya tetap sama, Ahok unggul dengan 279 jumlah suara. Rinciannya setelah hitung ulang 5 kali: Ahok-Djarot 279 suara, Anies-Sandi
212 dan Agus 38 serta tidak sah 5. Total surat suara 743, dari jumlah DPT 724
ditambah 19 surat suara cadangan. Sisa surat suara yang tidak terpakai 209. Jumlah
suara yang ada 534.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar